Posts

Showing posts from September, 2009

apakah gw mirip lelaki? (postingan gak penting, who cares juga gw cewe atau cowo)

Image
Kemarin gw baru aja berumur 27 tahun (sooooooooo whatttttttt??? pengen diselamatin yeee hahahaha). Nah di umur 27 taun itu, mulai banyak tuh pertanyaan: kapan nikah?? (capekkkkkkkk dehhh). Iseng gw nulis status kayak gitu di FB. Dan...banyak yang komen pastinya. Trus ada seorang temen gw yang bilang, pep foto di FB lo macho banget, ganti yang agak feminim, biar cepet dilamar. Hohohoho gw anggap itu komen sebagai kritik membangun. Dan karena yang bilang gw seperti cowo atau gw ganteng (G.A.N.T.E.N.G sodara2, bukan cantik/manis!!! sial!! sial!! sial!!) lumayan banyak, makanya gw postinglah ini tema, sebagai perenungan gw yang sudah berusia 27 tahun dan tidak kunjung dilamar2 ma seorang pria :D.  Katanya kan orang yang bener itu bisa menerima kekurangannya dan bisa menjadikan parodi dari kekurangan tersebut, makanya gw berusaha untuk coba menganalisis dan sedikit memparodi serta membela diri kenapa gw 'macho' (according to my friend). Inilah  beberapa alasan kenapa gw terlihat

Silent Hero

Banyak banget orang yang berseliweran di dunia maya, bikin karya2 di dunia maya dengan tujuan mengeksiskan diri (termasuk gw salah satunya hahahaha). Orang2 yang pengen eksis selalu menyebarluaskan alamat web atau jejaring network onlinenya tanpa peduli apakah hasil karyanya sampah atau bukan (lagi2 gw termasuk sampah yang narsis hahaha). Tapi ada orang2 yang mereka emang murni mau berkarya secara online, tanpa embel2 pengeksisan diri. Salah satunya adalah blog punya Ferry Ristiwan, inside my head (ada di blog list gw). Gw 'nemu' blog list ini pas jaman2 kuliah dulu, gw lupa taun berapa, tapi sekitar tahun 2002 atau 2003-an.  Blognya sendiri banyak  berisi quotes dan puisi (kalo bisa dibilang puisi, soalnya gw sendiri gatau puisi tuh kayak apa). Dan itu semua ngena banget di gw. Terutama postingan di taun 2002. Saking ngefansnya ama postingan2 itu, gw print aja gitu beberapa postingan2 dari blog tersebut! And then beberapa taun udah lewat dari sejak 'jatuh cinta'

Menghayal.com

Enak kali ya kalo jadi dian sastro atau dini aminarti. Cantik, uang banyak, banyak cwo-cwo yang ngantri untuk jadi pacarnya. Kapan ya gw bisa seberuntung mereka? Langkah pertama yang harus dilakukan operasi plastik dunk! Hahahaha (btw ini postingan gak penting pada saat gw ngantuk-gada kerjaan-mau nonton tipi gada acara bagus-pertanda harus langganan tipi kabel)

gw suka film perempuan berkalung sorban (dan postingan ini OOT dari itu film)

Biarpun film perempuan berkalung sorban udah lama ditayangkan, tapi gw baru nonton kemarin (dan berlanjut hari ini). Kesan gw: gw suka ama ini film. Feminis sekali. Feminis dalam perspektif Islam. Dan banyak hal yang gw pertanyakan, juga dipertanyakan oleh tokoh yang diperankan oleh Revalina s temat. Bahwa kenapa laki2 boleh sekolah tinggi, tapi perempuan nggak. Bahwa laki2 bisa mengajukan cerai lebih dulu, tapi perempuan ngga. Kenapa laki2 menikah, ekspektasinya adalah pengen punya keturunan. Dan kalo si perempuan tidak bisa memberikan keturunan, maka laki2nya akan meninggalkan si permpuan. Film itu juga mempertebal keyakinan gw bahwa, sebagian besar laki2 di Indonesia berpikiran sempit. Gw harap keyakinan gw ini salah, gw harap ini cuma sekedar su udzon gw. Tapi emang akhir2 ini gw merasakan kalo banyak laki2 yang gw temui emang berpikiran sempit. Misal, laki2 Indonesia menyukai cewe berkulit putih (helloooooo kita tinggal di daerah khatulistiwa), berambut panjang (shampo metal- sham

- - -

i can't speak just write

orangtuaku..

bapakku bapakku membuat kepangan untuk rambutku tidak lupa meminyakinya dengan minyak kelapa bapakku membacakan aku cergam di poskota doyok terutama membuat aku terbahak-bahak bapakku mempersilakan aku memilih sendiri fakultas apa yang kuambil pada saat aku kuliah hanya satu pesan beliau jangan pilih fakultas hukum karena hukum di indonesia carut marut bapakku terlihat tua hitam legam dengan rambut beruban tapi beliau tetap bapakku tercinta ibuku ibuku menyisihkan uangnya untuk membeli baju-baju aku ibuku menangis tersedu sedu pada saat aku kuliah di luar jakarta ibuku merawat aku pada saat aku sakit ibuku selalu bilang sayang aku ibuku yang ikut menangis pada saat aku menangis mengenai patah hati pertamaku ibuku yang selalu bilang: belilah apa yang kamu mau, daripada menyesal ibuku yang mulai sering sakit ibuku yang terkadang bawel berlebihan tapi beliau tetap ibuku tercinta (didedikasikan untuk kedua orangtuaku)