Inglourious Basterds, awesome!!

Pas pertama kali gw liat poster film Inglourious basterds di koran, gw sama sekali gak tertarik. Biarpun yang maen Brad Pitt, tapi kayaknya (menurut gw) itu film gak asik. Tapi kemudian gw baru tau ternyata sutradaranya Quentin Tarantino. Nah mulai agak tertarik. Eh baca lagi di Kompas Minggu, kok resensi tentang film itu cukup baik ya, apalagi di IMDB.com ini film dikasih rate 8.6 dari skala 10. Makin penasaran :D

Akhirnya gw nonton itu film kemarin, yang mana gw kekeuh sumekeh harus nonton kemarin/hari Minggu (bahkan kalo harus nonton sendiri pun gw jabanin). Kenapa gw pengen nonton kemarin? Karena kalo hari kerja, bisa pulang malem banget gw, secara ni film lamaaaaaa (2,5 jam). Wew, tepos dah duduknya hehehehe. 

Kata beberapa orang yang nonton, mereka gak ngerti dengan cerita film ini, padahal menurut gw simpel aja sih. Tentang pembalasan dendam orang2 Yahudi terhadap tentara Nazi yang diwakili oleh pasukan dari Amerika Serikat yang diberi nama The Basterds. Pasukan itu dipimpin oleh Letnan Aldo Raine (Brad Pitt) yang masih keturunan Indian dan terbiasa untuk menguliti tentara Nazi yang dibunuhnya (wew!). Nah cerita balas dendam itu dijalin dengan cerita ini itu, misalnya ada Shoshanna Dreyfus (Melanie Laurent) yang merupakan anak Yahudi yang lolos dari pembantaian oleh pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Hans Landa (Christoph Waltz). Nah setelah dewasa si Shosahanna (yang udah ganti nama jadi Emmanuelle Mimieux) ini punya bioskop yang mau digunakan sebagai tempat pemutaran perdana sebuah film Jerman (A nation's Pride), yang mana pemutaran film tersebut akan dihadiri oleh para pejabat tinggi Jerman, termasuk The Fuhrer (Adolf Hitler). Cerita punya cerita, pasukan Basterds dan Shoshanna mau balas dendam ke tentara Nazi (tentu saja ke petinggi2nya) dengan cara masing2 di pemutaran perdana film tersebut. 

Yang pasti film Inglourious Basterds ini menggunakan empat bahasa (Inggris, Jerman, Perancis dan Italia), yang keempat2nya digunakan oleh Christoph Waltz (mungkin karena itu dia dapat penghargaan sebagai aktor terbaik di festival film Cannes 2009). 
Kemudian filmnya dibagi dalam beberapa bab (yang mempermudah penonton untuk memahami beberapa cerita yang agak terpisah2). 
Beberapa adegan dalam film ini mengingatkan gw akan gaya pengadeganan di film Ocean's-nya Steven Soderbergh (memperkenalkan seorang tokoh dengan gaya komikal). 
Dan ada shot kamera yang -menurut gw- menarik untuk disimak. Misal: adegan Hans Landa makan kue (gw lupa nama kuenya) dengan Shoshanna. Kata Kolonel Landa, makan kuenya harus pake krim, baru maknyus. And then krim-nya datang (dibawa terpisah dengan kue), kemudian kamera menyorot kue dan krim yang sedang dimakan secara close-up. Keren! 
Dan yang paling gw suka, musik latar ini film (music scoring, is that right?!). Keren!!!!!!!!!! Pas adegan Shoshanna di ruang proyektor di akhir2 film, musiknya sungguh dramatis, berkebalikan dengan adegan yang terjadi :p. 
And then yang harus diwaspadai adalah banyaknya adegan darah muncrat kemana2 hehehehe. So, becareful!
After all, film ini highly recommended, jadi ditontonlah :)

Comments

Popular posts from this blog

bangun tidur ku terus brosing..:))

My Wedding's vendor review

Selama wabah Corona: ke Taman Safari Indonesia