Khuda Kay Liye (in the name of God/for the sake of God)

Kalo gw nonton film bagus (at least bagus menurut gw), pasti kebayang2 selalu ma film itu. Film yang minggu lalu baru gw tonton adalah film Khuda Kay Liye (in the name of God). Film produksi tahun 2007 ini (3 tahun kemudian baru dirilis di Indonesia hiks). Ceritanya sendiri tentang keluarga Pakistan di dua negara, di UK dan Lahore, Pakistan.
Mary (Iman Ali) yang tinggal bersama ayah dan kekasih ayahnya di UK berpacaran dengan laki2 bule. Ayahnya nggak setuju. Kata ayahnya, Mary harus nikah ma orang Pakistan juga, padahal ayahnya kumpul kebo aja gitu ma perempuan bule (munafik dan patriarkis banget deh pemikiran ayah Mary).
Sementara di Pakistan, ada Mansoor (Shaan) dan Sarmad (Fawad Khan) yang merupakan penyanyi tenar di sana. Kakak beradik itu juga merupakan sepupu Mary. Kemudian Sarmad masuk ke kelompok Islam ekstrem, sehingga dia memutuskan untuk berhenti maen musik, manjangin jambang, dan bahkan bergabung untuk berperang di perbatasan Pakistan-Afganistan.
Ayah Mary yang gak suka Mary pacaran ma bule ngajakin Mary buat pulang kampung. Tujuannya sih mau nikahin Mary ma sepupunya, Mansoor. Tapi ternyata Mansoor gamau nikah ma Mary. Maka sang ayah Mary ngebujuk Sarmad untuk menikahi Mary. Tadinya Sarmad juga gamau nikah ma sepupunya itu, tapi berkat bujuk rayu guru spiritualnya, akhirnya Sarmad mau menikah (kata gurunya: ayolah kamu menikah untuk kepentingan Islam, daripada sepupu kamu jatuh ke pelukan orang non muslim). Mary dinikah paksa di perbatasan Pakistan-Afganistan, tempat base camp kelompoknya Sarmad.
Sementara Sarmad menikah dengan sepupunya, kakanya, Mansoor memilih pergi ke Amerika untuk sekolah musik. Di sana dia bertemu dengan perempuan Amerika bernama Janie, jatuh cinta, dan akhirnya menikah. Tapi..peristiwa 9/11 mengubah segalanya. Mansoor dicurigai sebagai teroris (cuma karena dia pake nama Islam). Dimulailah penyiksaan tanpa sebab dimulai. Miris banget deh liat Mansoor ditahan dalam sel kecil, ada 1 toilet, tapi sengaja disumbat biar mampat, terus penjaga yang nyamperin Mansoor selalu buang air kecil di situ. Kampret yee kurang ajarnya!!
Mary yang ditahan di daerah perbatasan itu, akhirnya bisa ngirim surat ke sang pacar bulenya di UK. Sang pacar, Dave (Alex Edwards) yang nerima surat Mary langsung berusaha membebaskan Mary. Singkatnya Mary berhasil dibebasin, kembali ke Lahore, begitu juga Sarmad balik lagi ke rumahnya. Alih2 ke UK, Mary milih tetep di Lahore dulu untuk menggugat ayahnya dan sepupunya yang udah memaksa Mary untuk menikah. Di persidangan itulah ditampilkan seorang Guru Islam (Naseeruddin Shah) . Sang Guru ini menjelaskan berbagai hal dalam Islam, bagaimana sebuah ayat bisa diplintir oleh orang2 tertentu sehingga hanya menguntungkan bagi mereka, tanpa memikirkan perikemanusiaan. Dalam sidang tersebut, Sarmad juga bersaksi bahwa ketika bergabung dengan kelompok Islam ekstrem itu dirinya memang jadi rajin shalat, tapi dia juga jadi melakukan hal2 yang tidak bener, dengan mengatas namakan Allah SWT.
Yang gw suka dari film ini, ini bukan film yang berakhir bahagia (happily ever after), tapi juga tidak berakhir sedih. Endingnya ini film real banget menurut gw. Mansoor yang dianiaya habis2an ma FBI, akhirnya dideportasi ke Pakistan dengan mengalami gegar otak parah. Istrinya, Janie nangis sesunggukan soalnya suaminya udah gak bisa ngenalin istrinya lagi.
Sementara Mary, bukannya kembali ke UK, tapi malah memilih untuk mengajar anak2 buta huruf di perbatasan Pakistan-Afganistan (tempat di mana dia dulu pernah dipaksa menikah).
Sarmad sendiri menurut gw bukan seorang yang jahat, tapi lebih tepatnya masih labil (apakah dia Ababil? hahahaha). Dia tadinya nikah sama Mary juga gak berani menyentuh sepupunya tersebut, tapi karena disuruh ma pemimpin kelompok ekstrem tersebut, maka dengan paksa Sarmad menggauli Mary (yang akhirnya membuat Mary hamil dan melahirkan seorang anak). Pada saat berperang pun Sarmad gamau ikut, tapi karena dipaksa maka dia pun ikut perang. Dipaksa pula untuk membunuh orang, yang pada akhirnya membuat dia muak dengan pemikiran kelompok ekstrem tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

bangun tidur ku terus brosing..:))

My Wedding's vendor review

Selama wabah Corona: ke Taman Safari Indonesia